Jumat, 23 Desember 2016

Tipe-Tipe Siswa/Anak Didik Dalam Belajar

a.    Tipe Belajar Visual
Bagi siswa yang bertipe belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/pengelihatan visual, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/titik beratkan pada peragaan/media, ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut. Atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Ciri-ciri tipe belajar visual adalah sebagai berikut.
·  Bicara agak cepat.
·  Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi.
·  Tidak mudah terganggu oleh keributan.
·  Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar.
·  Lebih suka membaca dari pada dibicarakan.
·  Pembaca cepat dan tekun.
· Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata.
·  Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato.
·  Lebih suka musik dari pada seni.
·  Mempunyai masalah untuk mengingat intruksi verbal kecuali jika dituluis, dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengiulanginya.
·  Mengingat dengan asosiasi visual.

b.    Tipe Belajar Auditif
Siswa yang bertipe auditif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut menerangkan dengan lantang, jelas, dan dengan intonasi yang tepat.
Ciri-ciri tipe belajar auditif adalah sebagai berikut.
· Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri.
· Penampilan rapi.
· Mudah terganggu oleh keributan.
· Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat.
·   Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
· Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca.
· Biasanya ia pembicara yang fasih.
· Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya.
· Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik.
· Mempunyai maslaah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
· Berbicara dalam irama yang terpola.
· Dapat mengulangi kembali menirukan nada, dan warna suara.

c.    Tipe Belajar Kinestetik
Siswa yang bertipe belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri tipe belajar kinestetik adalah sebagai berikut.
· Berbicara perlahan.
· Penampilan rapi.
· Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan.
· Belajar melalui manipulasi dan praktik.
· Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
· Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.
· Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita.
· Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.
· Menyukai permainan yang menyibukkan.
· Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu.
· Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka menggunakan kata kata yang mengandung aksi.

d.   Tipe Belajar Taktil
Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Siswa yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba yaitu tangan atau kulit. Contoh: mengatur ruang ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).

e.    Tipe Belajar Olfaktoris
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktoris, tergantung pada alat indra pencium, tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya  dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini akan cocok bila bekerja di laboratorium.

f.     Tipe Belajar Gustative
Siswa yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.

g.    Tipe Belajar Kombinatif

Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata dan telinga sekaligus ketika belajar. Karena banyak ragam tipe belajar siswa, maka kita sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didik kita dan hendaknya pendidik memilih berbagai metode mengajar, agar siswa dapat menerima atau mengerti yang disampaikan oleh gurunya dengan sepektif dan seefisiem mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar