1. Pertumbuhan
Fisik
Pertumbuhan
fisik manusia merupakan proses perubahan menjadi lebih besar dan lebih panjang
dan terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan
sebelum lahir
Masa sebelum lahir
merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena
pada masa itu merupakan sebuah awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusun
jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf yang lengkap.
b. Pertumbuhan
setelah lahir
Setiap bagian fisik
seseorang atau individu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan,
sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk
menjalankan fungsinya
2. Perkembangan
Intelektual
Perkembangan
intelektual / kognitif / intelegensi adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia &
Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi 8. 8 kematangan
kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan
sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap
operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).
Perkembangan
kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan
pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Dalam Dictionary
Of Psychology karya Drever, dijelaskan bahwa “kognisi adalah istilah umum yang
mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna,
penilaian dan penalaran”.
Piaget menyatakan bahwa cara
berpikir anak bukan hanya kurang matang dibandingkan dengan orang dewasa karena
kalah pengetahuan, tetapi juga berbeda secara kualitatif. Menurut penelitiannya
tahap-tahap perkembangan individu/pribadi serta perubahan umur sangat
mempengaruhi kemampuan belajar individu. Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif
ini sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari skema-skema. Seseorang
individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respons terhadap stimulus
disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara
kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dengan demikian seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif
yang lebih lengkap dibandingkan ketika ia masih kecil. Piaget mengemukakan
empat tahapan kognitif anak yaitu tahap sensori-motor, pra-operasional,
operasional konkrit, dan operasional formal.
3. Perkembangan
Emosi
Perkembangan
Emosi Emosi dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang terangsang dari
organisme, mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya,
dan perubahan perilaku (CP.Chaplin, 1982: 163). Kemampuan untuk bereaksi secara
emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir. Gejala pertama perilaku
emosional adalah keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat.
Keterangsangan yang berlebih-lebihan ini tercermin dalam aktivitas yang banyak
pada bayi yang baru lahir. Meskipun demikian, pada saat bayi lahir, bayi tidak
memperlihatkan reaksi yang secara jelas dapat dinyatakan sebagai keadaan
emosional yang spesifik. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh
adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering
kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh.
4. Sosial
Manusia sebagai
makhluk sosial yang dalam keadaannya tentu tidak dapat hidup tanpa bantuan dari
manusia lain, oleh karena itu mulai dari seorang bayi menjadi seorang anak
hingga menjadi orang dewasa, akan bertahap mengenal
lingkungan yang lebih luas dan akan
mengenal banyak manusia dan amat heterogen, namun umunya setiap anak akan lebih
tertarik dengan teman sebayanya yang sesame jenis.
5. Bahasa
Bahasa adalah
sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua
cara berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata, kalimat,
bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan bahasa semua manusia dapat
mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai moral atau agama. Terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi
perkembangan bahasa yaitu :
1. Proses jadi
matang dengan perkataan lain anak itu menjadi matang (organ- organ suara/bicara
sudah berfungsi) untuk berkata-kata.
2. Proses belajar,
yang berarti bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu mempelajari
bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/kata-kata yang
didengarnya.
6. Bakat Khusus
Bakat merupakan
kemampuan teertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan
rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan akan dapat berkembang dengan baik.
7. Sikap,
Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfk
dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar
dikelompokan menjadi tiga sasaran, yaitu kognitifm afektif, dan psikomotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar