Kematangan tidak
dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan
ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu
dalam bentuk dan masa tertentu.
Dapat ditarik
beberapa implikasi pertumbuhan atau perkembangan atau kematangan peserta didik
terhadap penyelenggaraan pendidikan sebagai berikut.
§ Pertumbuhan dan
perkembangan manusia sejak lahir berlangsung dalam lingkungan sosial yang
meliputi semua manusia yang berada dalam lingkungan hidup itu.
§ Interaksi
manusia dengan lingkungannya sejak lahir menghendaki penguasaan lingkungan
maupun penyesuaian diri terhadap lingkungan.
§ Dalam interaksi
sosial, manusia sejak lahir telah menjadi anggota kelompok sosial yang dalam
hal ini ialah keluarga.
§ Atas dasar keterikatan
dan kewajiban sosial para pendidik, terutama orang tua, maka anak senantiasa
berusaha menciptakan lingkungan fisik, lingkungan sosial, serta lingkungan
psikis yang sebaik-baiknya bagi proses pertumbuhan dan perkembangannya.
§ Setelah umur
kronologis mencapai lingkungan tertentu, anak telah mencapai berbagai tingkat
kematangan intelektual, sosial, emosional, serta kemampuan jasmani yang lain.
§ Kematangan
sosial merupakan kiasan bagi kematangan intelektual, karena perkembangan
kecerdasan berlansgung dalam lingkungan sosial tersebut.
§ Kematangan
emosional meliputi, kematangan sosial dan kematangan intelektual, karena
sebagian besar tingkah laku manusia dikuasai atau ditentukan oleh kondisi
perasaannya.
§ Kematangan
jasmani merupakan dasar yang meliputi semua kematangan.
§ Pendidik yang
berkecimpung dalam pengasuhan anak dalam perekembangan di masa kanak-kanak
hendak;ah memperhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani dan
rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
§ Hasil-hasil yang
mendasari hidup bermasyarakat banyak dicapai oleh anak dalam keluarga, terutama
semasa masih kanak-kanak, yaitu sikap pola tingkah laku terhadap diri sendiri
dan terhadap orang lain.
§ Iklim emosional
yang menjiwai keluarga itu meliputi: hubungan emosional antara keluarga, kadar
kebebasan menyatakan diri, dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
§ Seorang anak
dimana anak sekolah adalah seorang realis yang hendak mengenal kenyataan di
sekitarnya menurut keadaan senyatanya atau objektif apa adanya.
§ Pada umunya anak
masa sekolah dan masa remaja mengalami pertumbuhan jasmani yang semakin kuat
dan sehat. Sedangkan dalam segi rohani, ia mengalami perkembangan pengetahuan
dan kemampuan berpikir yang pesat pula karena ditunjang oleh hasrat belajar
yang sehat serta ingatan yang kuat.
§ Pemahaman guru
terhadap minat dan perhatian peserta didik akan sangat bermanfaat dalam
perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran.
§ Karakteristik
umum pertumbuhan/perkembangan peserta didik ialah diikuti dengan kegelisahan,
pertentangan, keinginan mencoba segala sesuatu, menghayal dan aktivitas
berkelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar