Jumat, 21 Oktober 2016

Remedial Teaching

1. Konsep Remedial Teaching
            
   Remedial banyak dipahami oleh sebagian pendidik, sebagai upaya pengulangan kembali ujian atau tes yang gagal. Jika kosnep ini dipakai, maka nilai siswa tidak akan berubah, karena tetap diadakan ujian itu kembali.
           
  Remedial teaching (pengajaran remedial) sebenarnya adalah bagian dari pendekatan yang digunakan untuk menangani siswa yang memiliki kesulitan belajar, siswa yang bermasalah dalam mata pelajaran tertentu. Adanya penanganan baru dari guru dengan menciptakan kondisi yang baru memberikan harapan pada siswa untuk meningkatnya prestasi akademiknya, sehingga sesuai dengan tuntutan kualifikasi yang diharapkan.

2. Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial
            
  Sebagaimana dijelaskan, bahwa remedial teaching merupakan bagian dari usaha penanganan bagi siswa, maka pendekatan, strategi dan teknik yang digunakan tentunya juga akan berbeda.
           
    Dalam konteks konsep dasar diagnostic dan pengajaran remedial, akan merujuk pada program remedial yang dijelaskan oleh Abin Syamsudin, M (2005). Ross dan Stanley menjelaskan bahwa, tindakan strategis yang bisa dilakukan adalah secara kuratif dan preventif, Dinkmeyer & Caldwel (dalam bukunya Develompental counseling) menambahkan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan upaya yang bersifat pengembangan (developmental).


a.    Strategi dan teknik pendekatan Pengajaran Remedial yang Bersifat Kuratif

Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif kala dilakukan setelah program belajar mengajar diselenggarakan.Tindakan ini didasarkan atas kenyataan empirik bahwa ada seseorang atau sejumlah orang bahkan mungkin sebagian besar atau seluruh anggota kelas/kelompok belajar dapat dipandang tidak mampu menyelesaikan PBM secara sempurna. Sasaran pokok dari tindakan ini agar :

1)  Siswa yang prestasinya jauh sekali dari batas kriteria keberhasilan minimal,    diusahakan pada suatu saat tertentu dapat memadai kriteria minimal tersebut

2)   Siswa yang sedikit masih kurang atau bahkan telah tinggi sekalipun prestasi yang dari ukuran kriteria keberhasilan minimal, pada suatu saat tertentu dapat lebih disempurnakan atau diperkaya, bahkan mungkin ditingkatkan kepada program yang tinggi lagi.

Agar tercapai program atau sasaran pokok ini ada beberapa teknik pendekatan yang bisa digunakan,yaitu; repetition (pengulangan), enrichment  (pengayaan), reinforcement (pengukuhan) serta, acceleration (percepatan).

1)   Pengulangan (repetition);


    Selain dengan upaya diagnostiknya, pengulangan dapat terjadi pada beberapa tindakan, yaitu; a) pada setiap akhir jam pertemuan tertentu, b) pada setiap akhir unit (satuan bahan) pelajaran tertentu, c) ada akhir setiap satuan program studi (triwulan/semesteran/ tahunan)
           
Pelaksanaan pengajaran remedial mungkin diberikan dan diorganisasikan: a) secara perorangan (individual) kalau ternyata siswa yang memerlukan bantuan itu jumlahnya terbatas; b) secara kelompok (pers group), kalau ternyata terdapat sejumlah siswa yang mempunyai jenis/lokasi/sifat kesalahan atau kesulitan bersama; bukan mustahil terjadi juga dalam bidang studi tertentu dialami kelas secara keseluruhan.
            
Waktu dan cara pelaksanaan remedial ada beberapa kemungkinan yaitu;
a   Diadakan pada jam pertemuan kelas biasa berikutnya; kalau sebagian besar atau seluruh anggota kelas mengalami kesulitan yang serupa, dimana; 1) bahan dipresentasikan  kembali dengan penjelasannya,  baik sebagian atau keseluruhan dari bahan jam pertemuan terdahulu, 2) diadakan latihan/penugasan/soal kembali yang bentuknya sejenis dengan tugas/tugas/soal terdahulu, dan 3) diadakan pengukuran dan penilaian kembali untuk mendeteksi hasil peningkatan kearah kriteria keberhasilan yang diharapkan.

b   Diadakan diluar jam pertemuan biasa, misalnya; 1) diadakan jam pelajaran tambahan pada hari/jam tertentu, kalau yang mengalami kesulitan itu hanya seseorang/sejumlah orang tertentu, kalau yang mengalami kesulitan itu hanya seseorang/sejumlah orang tertentu (umpamanya, pada hari, sehabis jam pelajaran biasa, waktu istirahat untuk siswa dan lain sebagainya), 2) diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah (home work) dengan diperiksa kembali hasil pekerjaan oleh guru.

c     Diadakan kelas remedial (khusus bagi siswa siswi tertentu yang mengalami kesulitan belajar tertentu dimana; 1) siswa lain belajar dalam kelas yang biasa; sedangkan, 2) siswa tertentu belajar dengan mendapatkan bimbingan khusus dari guru yang sama atau guru bidang studi sampai yang bersangkutan mencapai tingkat penguasaan (level of mastery) untuk dapat bersama dengan teman-temannya dikelas biasa.

d     Diadakan pengulangan secara total, kalau ternyata siswa yang bersangkutan prestasinya sangat jauh dari batas kriteria keberhasilan minimal dalam hampir keseluruhan program (komponen bidang studinya); secara konvensionak kita kenal sebagai tinggal kelas.

2)        Pengayaan dan pengukuhan (enrichment and reinforcement)

Layanan pengulangan ditunjukkan pada siswa yang mempunyai kelamahan yang sangat mendasar, sedang pengayaan diarahkan untuk siswa yang memiliki kelemahan ringan, bahkan secara akademik sangat kuat.

Materi program pengayaan bisa bersifat; a) ekivalen (horizontal) dengan program PBM utama sehingga nilai bobot kreditnya dapat diperhitungkan bagi siswa yang bersangkutan atau sekedar, 2) suplementar terhadap program PBM utama, dengan tidak menambah kredit tertentu, yang penting dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Teknik pelaksanaanya bisa melalui tugas pekerjaan rumah, atau berupa soal yang dikerjakan di dalam kelas pada jam pelajaran itu juga, sementara yang lain mengerjakan program PBM utamanya.
3)   Percepatan (accelation)
Percepatan merupakan alternatif lain yang dapat diberikan kepada kasus berbakat, tetapi menunjukan kesulitan psikososial atau egoemosional. Kelas akselerasi atau percepatan dapat berupa promosi yang lebih tinggi kepada program PBM selanjutnya. Pelaksanaanya bisa;
a     Promosi penuh status akademiknya ketingkat yang lebih tinggi sebatas kemungkinannya, kalau memang yang bersangkutan keunggulan yang menyeluruh dari program studi yang ditempuhnya dengan luar biasa.

b      Maju berkelanjutan, tidak diartikan sebagai promosi status akademisnya secara menyeluruh tetapi pada beberapa bidang studi tertentu dimana layanan dengan program/bahan pelajaran yang lebih tinggi terbatas kemampuannya; status akademisnya tetap bersama-sama teman seangkatannya.

b.    Strategi dan Pendekatan yang bersifat preventif

Pendekatan preventif ditunjukan kepada siswa tertentu yang berdasarkan data/informasi

yang ada dapat diantisipasikan atau setidak-tidaknya patut diduga akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan program studi tertentu yang telah ditempuhnya.


Proses pelaksanaannya bisa dalam bentuk layanan; 

1) layanan kelompok yang diorganisasikan, 
2) layanan individual, dan 
3) layanan secara kelompok dengan kelas khusus remedial dan pengayaan.


c.     Ikatan pengajaran remedial yang bersifat pengembangan



    Sasaran pokok dari strategi pendekatan ini agar siswa dapat segera mengatasi hambatan hambatan atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dialaminya selama melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Agar pendekatan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan adanya pengorganisasian program PBM yang sistematis pula seperti dalam bentuk sistem pengajaran berprogram, sistem pengajaran model, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar