1)
Faktor Imitasi
Faktor
imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah
satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk
mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku. Faktor ini telah diuraikan oleh Gabriel
Trade yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya
berdasarkan pada faktor imitasi saja.
2) Faktor
Sugesti
Yang dimaksud sugesti di sini ialah
pengaruh psikis baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain,
yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena dalam psikologi
sugesti dibedakan adanya.
- Autosugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri.
- Heterosugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
Arti sugesti dan
imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya
ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan
pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, sedangkan
pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu di
terima oleh orang lain diluarnya. Dalamilmu jiwa sosial
sugesti dapat dirumuskan sebagai satu proses dimana seorang individu menerima
suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa
dikritik terlebih dahulu.
3)
Faktor Identifikasi
Identifikasi
dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang
lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. Di sini dapat mengetahui, bahwa
hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih mendalam
daripada hubungan yang berlangsung atas proses-proses sugesti maupun imitasi.
4)
Faktor Simpati
Simpati
adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian
perasaan seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba
merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara
tingkah laku menarik baginya.
Apabila
masing-masing ditinjau secara lebih mendalam, faktor imitasi mempunyai peranan
yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya
adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi nilai-nilai yang
berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal
negatif di mana yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang.
Hal-hal tersebut merupakan faktor-faktor yang
menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial, walaupun di dalam
kenyataannya proses tadi memang masih kompleks. Namun demikian, dapat dikatakan
bahwa imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat, namun pengaruhnya kurang
mendalam apabila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang relative
lebih lambat pada proses berlangsungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar