Kamis, 20 Oktober 2016

Pertolongan Pertama Saat Berhenti Napas

1.     Pengertian Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama atau yang sering disingkat (PP) adalah pemberian pertolongan secara segera atau secepatnya kepada korban kecelaka'an tidak hanya keceleka'an tapi orang sakit, luka dan juga cidera yang membutuhkan penenganan medis dasar(ilmu kedokteran tahap awal).

2.     Tujuan Pertolongan Pertama

Sebagai seorang penolong pertama kita harus mengetahui tujuan dari pertolongan pertama itu sendiri karena hal ini lah yang akan menjadi pegangan seorang penolong dalam menyelamatkan penderita tujuan dari pertolongan pertama adalah :

·      Menyelamatkan jiwa
·      Mencegah cacat
·      Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Dalam beberapa kondisi dan situasi terkadang seorang penolong akan dihadapkan pada situasi yang gawat  dan tidak memungkinkan untuk menjalankan ketiga tujuan tersebut, dalam hal inilah seorang penolong harus menentukan pilihan. Dalam hal ini seorang penolong harus menyelamatkan jiwa sipenderita, jika resikonya sipenderita cacat atau merasa tidak nyaman abaikan saja, karena yang terpenting adalah tujuan yang pertama yaitu  menyelamatkan jiwa sipenderita.


3.     Pertolongan Pertama Saat Berhenti Napas

Bila kita mendapatkan seseorang tergeletak dan tidak sadar, maka harus segera di periksa pernapasan dan denyut jantungnya. Untuk pemeriksaan pernapasan-nya, dekatkan punggung tangan atau pipi kita ke hidung korban. Rasakan adakah aliran udara dari hidungnya. Bila orang tersebut dalam keadaan henti napas maka harus segera dilakukan pertolongan. Perlu di ketahui, orang tidak bernapas karena:

  • ·    Jalan napas tersumbat (misalnya karena muntah, atau pendarahan)
  • ·    Jalan napasnya membengkak (misal karena keracunan gas)
  • ·    Kelumpuhan alat pernapasan (misal karena aliran listrik, keracunan.

Cara mengatasinya sebagai berikut :

  1. Bersihkan jalan napas (bebaskan dari sumbatan). Baringkan penderita pada posisi telentang, kepala di miringkan, lalu buka mulutnya. Dengan menggunakan dua jari kita keluarkan sumbatan yang ada dalam rongga mulutnya.
  2. Buka jalan napas selebar-lebarnya, dengan cara dahi di doronng ke belakang, dan periksa lidahnya, tidak boleh sampai jatuh ke belakang, posisi leher menjadi lurus. Dapat pula kita beri bantalan di bawah bahu. Jangan memberi bantal di bawah kepalanya karena leher akan tertekuk.
  3. Buka jalan napas selebar-lebarnya, dengan cara dahi di doronng ke belakang, dan periksa lidahnya, tidak boleh sampai jatuh ke belakang, posisi leher menjadi lurus. Dapat pula kita beri bantalan di bawah bahu. Jangan memberi bantal di bawah kepalanya karena leher akan tertekuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar